Update

Stop Food Waste! Yuk, Kenali Pola Makan Berkelanjutan!

5 min read

Image Article 1

The New One of The Day

  • Apa itu pola makan berkelanjutan?
  • Cara menerapkan pola makan berkelanjutan

Hai, SangSang Mates!

Pernah nggak, sih, terpikirkan oleh kalian bahwa gaya hidup berkelanjutan ternyata juga berlaku pada pola makan? Gaya hidup semacam ini sekarang sudah mulai gencar dikampanyekan, lho. Keresahan terhadap banyaknya wabah penyakit dan kerusakan lingkungan membuat sedikit demi sedikit masyarakat tertarik untuk menerapkan hal ini. Seiring semakin banyaknya orang yang sadar terhadap gaya hidup yang dianjurkan serba berkelanjutan, pola makan berkelanjutan (sustainable eating) menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan.

Ngomong-ngomong, SangSang Mates sudah tahu belum terkait pola makan berkelanjutan? Buat yang belum tahu seluk-beluk pola makan berkelanjutan, yuk kita kulik bareng-bareng gaya hidup sehat, hemat, dan eco-friendly yang satu ini. 

Baca juga: Tips Mudah Memulai Sustainable Beauty

Pola makan berkelanjutan? Hmmm … pasti diet, kan?

Eits, jangan salah! Pola makan berkelanjutan maknanya tentu jauh berbeda dengan diet dalam arti literal, lho. Akan tetapi, sebelum membahas tentang pengertian pola makan berkelanjutan, tentu kita harus paham dulu makna gaya hidup berkelanjutan.

Menurut Organisasi World Wildlife Fund (WWF), gaya hidup berkelanjutan sendiri merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian dan perbaikan lingkungan hidup. Bukan hanya lingkungan, dampak positif dari gaya hidup berkelanjutan tentu juga dirasakan oleh bidang lainnya seperti kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan. 

Nah, begitu juga dengan pola makan, tentu juga perlu berpedoman dengan kontribusi kita sebagai manusia untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan masalah sosial yang semakin merajalela. Konsep ini senada dengan pernyataan Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyatakan bahwa pola makan berkelanjutan adalah pola makan yang bertujuan untuk meminimalisasikan dampak negatif yang dirasakan oleh lingkungan dan sosial.

Selain itu, gaya hidup tersebut juga merupakan aktualisasi dari penerapan kampanye Sustainable Development Goals (SDGs) yang digalakkan oleh PBB. 

Kenapa kita harus menerapkan pola makan berkelanjutan?

Dari uraian di atas, SangSang Mates bisa menyimpulkan pola makan berkelanjutan sangat bagus untuk mengurangi emisi karbon melalui limbah makanan, mengurangi hilangnya nilai gizi saat pengolahan dan pengelolaannya, dan membangkitkan ekonomi serta pembangunan. Dengan begitu, terwujudlah kesejahteraan yang dapat dirasakan di seluruh bumi, baik bagi manusia maupun alam dan lingkungan.

Program Lingkungan PBB pada 2019 mencatat terdapat sebanyak 931 juta ton sampah makanan yang mengotori dunia. Data ini semakin diperparah dengan adanya 690 juta masyarakat dunia mengalami kelaparan per tahunnya dan lebih dari 3 miliar orang tidak mampu menerapkan diet sehat.

Di tahun yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa, pernah memaparkan bahwa sampah makanan di Indonesia sudah menembus 23 hingga 48 juta ton selama dekade 2010-an dan setara dengan jumlah per kapita 115 hingga 184 kg sampah makanan setiap tahunnya. 

Kalau food waste terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan data di atas akan terus bertambah. Pastinya, akan berdampak pada perubahan iklim yang juga merambah ke semua bidang. Mengerikan sekali, bukan?

Baca juga: Growth Mindset Untuk Generasi Muda Menuju Kesuksesan

Terus, gimana caranya menerapkan pola makan berkelanjutan? 

Tenang, SangSang Mates tidak perlu pusing. Kalian tidak perlu langsung melakukan hal-hal besar untuk menerapkan pola makan berkelanjutan. Langsung aja, yuk, simak sejumlah tips menerapkan pola makan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. 

  1. Prioritaskan Konsumsi Makanan Nabati dan Laut

Bukan berarti SangSang Mates tidak boleh memakan daging sama sekali, ya. Yang dimaksud di sini adalah mengurangi porsinya saja. Selain karena daging berkontribusi sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca, memprioritaskan konsumsi makanan nabati dan laut ternyata juga bermanfaat bagi kesehatan dan pastinya berdampak terhadap ekonomi nasional, lho. Namun, perlu dicatat bahwa khusus makanan laut, tidak semuanya baik untuk kesehatan dan ekosistem lingkungan. 

Baca juga: Yuk, Lebih Dekat Dengan Si “Raja Buah”

  1. Kurangi Makanan Olahan Ultra

Buat SangSang Mates yang belum tahu, makanan olahan ultra (ultra-processed food) merupakan istilah untuk makanan yang memprioritaskan penggunaan bahan-bahan tambahan seperti pengawet, penyedap, pewarna, dan lemak sehingga kadar gizinya tidak memiliki ketidakjelasan. Alhasil, hal ini berdampak buruk bagi kesehatan sekaligus menimbulkan pencemaran lingkungan melalui proses pengolahannya. Jadi, sebaiknya dikurangi pengonsumsiannya, ya.

  1. Rancang Daftar Belanja dan Menu Makanan Secara Matang

Salah satu penyebab terjadinya food waste ialah kurangnya perencanaan yang matang dalam merancang anggaran belanja dan menu makanan untuk sekeluarga. Agar hal tersebut tidak terjadi lagi, SangSang Mates bisa mulai belajar membuat daftar belanja dan jadwal menu makanan secara terstruktur. Selain mencegah terjadinya food waste, kalian juga bisa meminimalisasikan pengeluaran dan mencegah terjadinya pembelian barang-barang yang sebetulnya belum dibutuhkan.

  1. Pelajari Teknik Penyimpanan Makanan

Perlu SangSang Mates ketahui juga, nih, bahwa kesalahan dalam penyimpanan makanan juga menyebabkan terjadinya food waste, lho. Nah, agar makanan tidak cepat basi karena ketidakpahaman tentang cara penyimpanannya, SangSang Mates perlu cari tahu bagaimana masing-masing jenis makanan harus diperlakukan. Selain itu, jangan pernah mencampurkan makanan yang sudah lama dengan yang baru di tempat yang sama, ya.

  1. Dukung Produk Makanan Lokal

Pernah nggak SangSang Mates punya perasaan gengsi ketika terpaksa membeli produk lokal? Mulai sekarang, yuk dikurangi gengsinya buat membeli produk lokal. SangSang Mates pasti ingin, dong, produk lokal termasuk makanan semakin berjaya eksistensinya dan suatu saat nanti, dilirik pasar internasional. Lumayan, kan, bisa jaga lingkungan sambil memajukan ekonomi nasional?

Baca juga: Ternyata Ada Juga Budaya Korea Selatan Yang Mirip Dengan Indonesia

Nah, itu dia tadi sejumlah cara yang bisa SangSang Mates lakukan untuk mulai menerapkan pola makan berkelanjutan. Kalau SangSang Mates punya cara lain untuk menerapkan pola makan berkelanjutan, jangan lupa share di kolom komentar, ya! 

Supaya SangSang Mates makin banyak mendapatkan insight terkait gaya hidup yang lebih baik, cus, kepoin info-info menarik lainnya hanya di website dan media sosial resmi KT&G SangSang Univ. Indonesia! 

Penulis: Ziova Viandra Shakti


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *