Update

Selamat Hari Guru! 7 Alasan Mengapa Menjadi Guru Muda itu Menyenangkan Sekaligus Menantang!

5 min read

The New One of the Day

  • Selamat hari guru
  • Pengalaman menjadi guru
  • Tips bagi guru muda

Hai, SangSang Mates! 

Selamat hari guru nasional!

Hari guru nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Peringatan ini dicetuskan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1994 dan masih terus diperingati hingga kini. Selain itu, 25 November juga bertepatan dengan lahirnya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Sebagai anak muda, apakah masih ada di antara SangSang Mates yang bercita-cita menjadi guru? Pasti ada, dong, ya! Terutama SangSang Mates yang berasal dari jurusan pendidikan (Walaupun belum tentu semua lulusannya menjadi guru, ya, hehe).

Baca juga: Tips Memulai Karier Sebagai Freelancer 

Kita semua tentunya sudah sering mendengar bahwa guru adalah profesi yang mulia. Sebab melalui tangan seorang gurulah dapat lahir generasi-generasi bangsa yang berkualitas. 

Beberapa dari kita juga mungkin pernah mendengar bahwa setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke-2, alih-alih mengumpulkan tentara, Kaisar Jepang justru mengumpulkan seluruh guru di pelosok negeri. 

Hal ini bertujuan untuk membangkitkan bangsa dari keterpurukan. Wah, sebegitu pentingnya, ya, peran seorang guru! Nah, mungkin sekarang ada di antara SangSang Mates yang sedang belajar menjadi guru atau baru menjadi guru alias menjadi guru muda. 

Menjadi guru muda itu menyenangkan, lho. Namun tantangan yang harus diterima pun tak kalah rumit. Oleh karena itu, yuk simak tujuh alasan mengapa menjadi guru muda itu menyenangkan sekaligus menantang berikut ini.

  1. Guru akan Selalu Belajar

Guru adalah pembelajar sepanjang hayat

Menjadi seorang guru artinya kita menjadi pembelajar sepanjang hayat. Guru yang baik adalah guru yang selalu belajar. Jadi, bukan sekadar mengajari murid, lantas kita berhenti belajar. Tidak seperti itu, ya, SangSang Mates!

Zaman senantiasa berkembang, maka guru juga harus terus meningkatkan dan mengembangkan wawasannya agar senantiasa relevan dengan murid-muridnya. Jangan sampai kita menjadi guru yang dianggap kolot karena enggan belajar dan beradaptasi dengan hal-hal baru. 

Baca juga: Belajar dengan Menyenangkan dan Temukan Gaya Belajarmu! 

  1. Waktu Libur yang Panjang

Waktu liburan sekolah, guru juga ikut berlibur 

Profesi guru memungkinkan kita untuk memiliki waktu libur yang lebih panjang dibandingkan profesi lainnya dengan jam kerja yang padat. Ketika murid libur sekolah, kita juga ikut berlibur. Walaupun, dalam beberapa situasi tertentu kita juga perlu ke sekolah saat murid kita sedang libur.

Baca juga: 5 Sleeper Bus di Indonesia, Solusi Liburan Tanpa Capek 

  1. Memahami Berbagai Karakter Orang

Murid dengan berbagai karakteristik yang dimiliki

Dalam satu kelas, rata-rata terdapat belasan hingga puluhan murid dengan beragam karakter yang mereka bawa dari rumah. Belum lagi jika dihitung murid dalam satu sekolah. Pasti banyak banget, ya, karakter yang harus dipahami seorang guru. 

Baca juga: Belajar dari Na Heedo Terapkan Self Efficacy 

Dengan memahami berbagai karakter muridnya, hal ini dapat membantu guru untuk merancang metode pembelajaran yang tepat agar dapat mengakomodir berbagai gaya belajar muridnya.

  1. Melatih Kesabaran

Guru harus pandai untuk melatih kesabaran

Dengan beragam karakter yang dimiliki murid, tentunya seorang guru diharapkan mampu bersabar dalam menghadapinya. Semua jenjang pendidikan, mulai dari AUD (anak usia dini) sampai dengan sekolah menengah, memiliki jenis kenakalan yang berbeda-beda yang dapat menguji kesabaran.

Baca juga: Lagu yang Cocok untuk Mengawali Seninmu!

Melatih dan mengendalikan kesabaran menjadi penting bagi seorang guru agar tidak mudah terpancing emosi. Cobalah belajar memahami bahwa murid adalah anak-anak yang perlu kita bina dan didik. 

Selama masih dalam batas yang wajar, kenakalan yang dilakukan adalah hal yang biasa. Menghadapi ini juga dapat kita konsultasikan bersama orang tua atau wali murid, psikolog sekolah  atau guru BK (Bimbingan Konseling), serta rekan-rekan guru lainnya. Tetap semangat, ya, hei kamu guru-guru muda!

  1. Selalu Awet Muda

Berinteraksi dengan murid membuat guru selalu awet muda 

Memilih profesi guru artinya kita akan selalu bertemu dan berinteraksi dengan murid yang usianya lebih muda. 

Beragam tingkah polah kekanakan mereka, baik yang menyenangkan maupun menyebalkan, akan menjadi makanan sehari-hari kita. Maka dari itu, kita pun akan selalu merasa awet muda. 

Baca juga: Circle yang Tepat Menciptakan Mental yang Sehat

Selain itu, sebagai guru kita pun pasti berupaya menampilkan keceriaan di hadapan murid kita. 

Seburuk apapun mood kita, kita akan berupaya menampilkan sikap terbaik saja di hadapan mereka, bahkan boleh jadi murid-murid kitalah yang menjadi mood booster atas kesuntukan yang kita rasakan. Gimana? Siap menjadi muda selamanya?~

  1. Terbiasa dalam Public Speaking

Guru terbiasa melakukan public speaking 

Public Speaking atau wicara publik menjadi keterampilan penting dalam apapun bidang pekerjaan yang kita dalami. Nah, sebagai guru, berbicara di depan publik alias murid-murid merupakan kegiatan yang senantiasa kita lakukan setiap kali mengajar. 

Belum lagi kegiatan-kegiatan sekolah di luar kelas. Terbiasa melakukan public speaking dapat menjadi jalan kita untuk dapat berkarier di bidang lainnya, misalnya menjadi narasumber pada suatu kegiatan.

Baca juga: Public Speaking Class: Sistematis Public Speaking 

  1. Kepastian Pendapatan

Pendapatan guru cenderung lebih rendah dibandingkan profesi lainnya

Berbicara mengenai pendapatan, profesi guru dikenal dengan gaji yang rendah, terutama guru honorer, baik di perkotaan maupun pedesaan. Hal ini merupakan ironi yang menjadi PR besar berbagai lembaga terkait.

Namun apabila kita memang telah menetapkan hati untuk mengabdi dengan menjadi seorang guru, hal ini bukanlah sesuatu yang dapat memutus harapan kita.

Meskipun bergaji rendah, guru merupakan salah satu profesi dengan kepastian profesi yang jelas. 

Sampai kapan pun, profesi guru akan selalu dibutuhkan. Kehadirannya tidak dapat digantikan dengan teknologi sebab menjadi guru bukan hanya mengajarkan materi, tetapi turut mendidik sikap dan budi pekerti murid.

Baca juga: Atur Keuangan Pakai Aplikasi 

Guna mengantisipasi masalah pendapatan ini, seorang guru biasanya memiliki pekerjaan sampingan, seperti membuka les private atau bimbel, menjadi penulis, ataupun menjadi content creator. Ingat, selalu ada jalan bagi kita yang memiliki pendirian~

Nah, itulah tujuh alasan mengapa menjadi guru muda itu menyenangkan, tetapi juga penuh dengan tantang. Sekali lagi, guru merupakan profesi yang mulia. 

Akar dari segala profesi di dunia ini. Guru memegang peran penting dalam membangun peradaban dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Terakhir, bagi kamu yang memilih profesi guru, tetaplah semangat dan berpendirian teguh. Kemudian, untuk kamu yang masih bersekolah atau kuliah, mulailah belajar menghormati guru atau dosenmu. Sebab perjuangan yang seorang guru lakukan merupakan jalan yang penuh dengan rintangan.

Baca juga: Univ. Zone UNJ Jadi Basecamp Kreativitas Anak Muda 

Buat SangSang Mates yang butuh tips kuliah, tips belajar, dan info beasiswa, bisa banget kepoin artikel lainnya di websitenya KT&G SangSang Univ. Indonesia. Bukan hanya soal pendidikan, SangSang Mates juga bisa baca tema lainnya, seperti self improvement, entertainment, teknologi, kesehatan, dan lain-lain.

Penulis: Hana Farhani Maulida


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *