Newsletter

Ini Dia Cara Tepat Handle Work Fatigue

3 min read

The New One of The Day

  • Apa itu work fatigue?
  • Kenali penyebab work fatigue
  • Gimana cara menangani work fatigue?

Hai, SangSang Mates!

Apakah kamu sedang merasa lelah dan capek hingga susah konsentrasi dalam bekerja? 

Hati-hati, hal tersebut bisa terjadi karena kamu mengalami job burnout atau work fatigue. Biasanya hal ini ditandai dengan rasa lelah dan kantuk secara terus-menerus dalam jangka waktu lama, lho.

Apa Itu Work Fatigue?

Businesswoman looking frustrated while working from home

Job burnout bisa menyebabkan rasa lelah

Work fatigue dapat dirasakan ketika kamu merasa lelah dalam segi fisik, mental, dan emosional. Dalam hal ini, biasanya dapat terjadi dalam waktu yang panjang.

Para pekerja yang mengalami work fatigue akan cepat merasa jenuh dengan pekerjaannya, tidak bersemangat, dan tidak produktif.

Baca juga: Tanda Kalau Kamu Sedang Gak Baik-Baik Aja!

Mari Kenali Penyebab Work Fatigue 

Cegah sebelum terlambat, inilah tanda-tanda penyebab terjadinya work fatigue. Mari disimak faktor penyebabnya, ya!

  1. Lingkungan kerja yang membosankan
Tired worker wearing glasses falling asleep in workplace. snapportrait of lady in jacket in white office.

Lingkungan kerja yang bosan bisa lebih mudah lelah

Lingkungan kerja yang monoton dapat membuat kamu merasa lebih cepat lelah karena mengerjakannya hanya mengerjakan hal yang itu-itu saja di lingkup yang sama dan tidak membuat berkembang.

  1. Jam kerja yang berlebihan 
Businessman asleep at office desk with finance sheet calculator and coffee.

Workload bisa mengganggu kesehatan

Memiliki jam kerja berlebihan atau workload dapat membebani kesehatan fisik dan mental.

  1. Memiliki gangguan tidur yang buruk
Sad girl in pajamas and sleep mask is hugging white pillow and holding alarm clock

Insomnia bisa ganggu kesehatan fisik

Memaksa diri untuk bekerja terlalu berlebihan dan mengesampingkan istirahat, dapat menyebabkan gangguan tidur.

Baca juga: Apa Itu Burnout? Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

  1. Beban kerja yang berlebihan

Kerja berlebihan bisa nyeri fisik

Timbulnya ketidakseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, dengan menjalankan jam kerja yang berlebihan dan mengorbankan kehidupannya.

Padahal pekerjaan yang overwork akan menghalangi waktu luangmu untuk diri sendiri atau keluarga hingga mengakibatkan work fatigue.

Nah, Gimana Cara Mengatasi Work Fatigue?

Yuk, langsung aja di simak cara menangani work fatigue menurut enableHR saat kita sudah merasa mulai tidak sehat secara fisik, mental, dan emosional.

Baca juga: Say No to Crab Mentality!

  1. Istirahat yang cukup
Young woman resting in bed in the morning

Maksimalkan jam tidurmu untuk mengurangi rasa lelah

Istirahat yang cukup bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kelelahan dalam bekerja. Dengan begitu, sebisa mungkin sebelum tidur hindari untuk gulir sosial media agar tidak membuang-buang waktu jam istirahatmu.

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Demotivated dan Penanganannya

  1. Buat kebijakan jam dan jadwal kerja
Time is money concept with two businessman

Hindari kata tidak enak di luar jam kerja

Sangat penting untuk memisahkan antara jam kerjamu dengan jam pribadimu, hingga mintalah informasi kejelasan tentang jadwal dan jam kerjamu kepada atasanmu.

Apabila sudah waktunya untuk beristirahat, hindari kata tidak enak untuk membalas pesan di luar jam kerja, kecuali dalam keadaan urgent

  1. Work life balance
Free vector calm businessman meditating on the scales and keep harmony choose between career and relax, business and family, leisure and money, office job and home. work life balance concept in flat cartoon style

Seimbangkan antara pekerjaan dan hidupmu

Perlu diingat bahwa kamu juga manusia, sehingga perlu adanya work life balance agar bisa menjaga kesehatan fisik dan psikologis.

Dengan adanya pendekatan humanis dapat menjadi solusi untuk mencegah kelelahan dalam bekerja.

Nah, itu dia penyebab sekaligus cara menangani work fatigue.

Untuk artikel menarik lainnya, silakan cek website KT&G SangSang Univ. Indonesia.

Penulis: Ucy Sugiarti


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *