Update

Hari Kebangkitan Nasional- Time Travelling ke 74 Tahun Yang Lalu

3 min read

The New One of The Day

  • Budi Utomo itu siapa?
  • Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Hai, SangSang Mates! 

Penasaran nggak sih dengan apa yang terjadi di tahun tertentu? Kalau kata Hindia mah, wisata masa lalu. Kita time travelling yuk ke 74 tahun yang lalu di mana pada 20 Mei 1948 tersebut ada perjuangan yang sampai saat ini dikenang. Siapin dulu snack-nya, atur posisi biar nyaman, dan puter juga playlist wisata masa lalu di sini, kopi jangan sampe ketinggalan ya biar nggak pules. 

Leggo! 

Tau dong Boedi Oetomo? Betul banget, sekumpulan cendekiawan Jawa yang memelopori perjuangan yang tadinya bersifat kedaerahan menjadi perjuangan nasional demi Indonesia merdeka. Pemikiran mereka yang luar biasa ini mendorong munculnya organisasi yang lain. Organisasi ini tuh bergerak di hampir semua bidang, tanpa melibatkan unsur politik. 

Baca juga: 5 Makanan Khas Indonesia Cocok Untuk Berbuka

Siapa aja sih yang gabung Boedi Oetomo?

Kalau dikutip dari buku Bangkitnya Nasionalisme Indonesia hlm 230-231, BO ini didominasi orang jawa. Pas Soetomo mau ketemuan sama Wahidin di gedung asrama mahasiswa STOVIA (sekolah dokter Jawa yang didirikan pemerintah kolonial), si Soeradji yang otaknya encer ini jbjb dan dia ngusulin deh nama Boedi Oetomo pas Wahidin mau lanjutin perjalanan ke Banten. Kagum dong Soetomo, akhirnya dia muji ide tersebut sebagai sebuah “boedi oetomo”, gitu gengs. 

FYI, Wahidin datengin kota kota besar di Jawa supaya makin banyak pelajar pribumi pintar yang miskin dan bisa sekolah dengan mendapatkan bantuan dana pendidikan. Di gedung asrama STOVIA emang biasa banget terjadi diskusi nasionalis priyayi Jawa dan persoalan adat kolot mereka. Tapi nggak cuma mereka bertiga aja nih yang mendirikan BO, ada yang lain nih seperti Goenawan MangoenkoesoemoGondo SoewarnoSoelaiman, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Intip Universitas Pertanian Top Di Korea

Nah, di buku Imam Supardi, Dr. Soetomo: Riwayat Hidup dan Perjuangannya (1951:28), BO ini dinilai sebagai salah satu dampak keberhasilan politik etis di Jawa yang memilih jalur moderat-progresif, beda sama organisasi lainnya yang jalurnya radikal. 1 tahun setelahnya, organisasi ini diakui sama Bapak Gubernur Jenderal Joannes Benedictus van Heutsz dan dapat kedudukan yang sama dengan sipil korea di hadapan pengadilan Hindia Belanda.  

Baca juga: Belum Terlambat, Kamu Masih Bisa Belajar TPS UTBK – SBMPTN Di Platform Ini!

Terus siapa yang menetapkan Hari Kebangkitan Nasional?

Gedung Kebangkitan Nasional dibangun tahun 1899 dan selesai pada tahun 1902, diberi nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) yaitu sekolah pendidikan kedokteran bagi pribumi sampai dengan tahun 1925. (Dok. Cagar Budaya via Kemendikbud RI) 

Presiden Soekarno, dong. Bung Karno menetapkan Hari Kebangkitan Nasional 75 tahun yang lalu di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada 20 Mei. 37 tahun kemudian, ada Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan tujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional, dan mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan. 

Baca juga: Sulit Mengatur Waktu Belajar? IkutiTips Ampuh Ini!

Ide ini muncul setelah 2 tahun Indonesia merdeka. Menurut Bung Karno, perlu banget nih adanya simbol persatuan bangsa. Dan karena Boedi Oetomo adalah tonggak utamanya, makanya hari lahirnya Boedi Oetomo dijadiin Hari Kebangkitan Nasional.

Nah, gimana time travelling kita kali ini? Asik kan? SangSang Mates mau diajak time travelling ke mana lagi nih? 

Penulis: Nur Kamilah


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *