The New One of the Day
- Tipe-tipe dosen pembimbing yang wajib diketahui mahasiswa akhir
- Mengenal karakter dosen pembimbing
- Hal penting dalam penyusunan skripsi
Hai, SangSang Mates!
Saat penyusunan skripsi, kita pasti akan sangat membutuhkan peran dosen pembimbing. Namanya akan menjadi yang paling kamu ingat (dan ACC darinya akan menjadi yang paling kamu nanti hehe).
Kamu akan berdiskusi, meminta saran, dan berkomunikasi secara intens dengan beliau. Maka dari itu, penting sekali untuk mengenal karakteristik dari dosen pembimbing.
“Udah pasti kenal, dong! Kan dosen pembimbing pernah ngajar kita juga.”
Mungkin kamu pernah berpikir begitu. Eits, tapi dosen ketika mengajar dan membimbing skripsi bisa jadi berbeda, loh. Saat di kelas, dosen mengajar belasan sampai puluhan mahasiswa, sedangkan saat membimbing skripsi, kamu akan berhadapan langsung dengannya seorang diri. Maka perlakuan yang diberikan pun pasti akan berbeda.
Oleh karena itu, penting banget untuk mengenal karakteristik dari dosen pembimbing kita. Nah, berikut beberapa tipe dosen pembimbing yang wajib kamu ketahui.
Baca juga: 5 Tips Menulis Skripsi Supaya Bisa Lulus dengan Happy!
- Tipe Perhatian
Tipe pertama adalah tipe perhatian. Dosen pembimbing dengan tipe ini biasanya rajin menanyakan kabar dari skripsimu. Mereka akan menghubungimu terus menerus.
Kamu beruntung kalau mendapatkan pembimbing dengan tipe seperti ini karena kamu akan selalu diingatkan pada skripsimu. Nah, jika bertemu dengan pembimbing seperti ini jangan dicuekin, ya. Bisa-bisa nanti beliau gak mau membimbingmu lagi!
- Tipe Cuek
Berbeda dengan tipe pertama, dosen tipe ini justru sulit untuk dihubungi dan ditemui. Di-WhatsApp gak pernah dibalas, ditemui selalu sibuk~ Kalau mendapat pembimbing seperti ini, kamulah yang perlu rajin untuk meminta bimbingan.
Hubungi dan temui beliau secara rutin. Mintalah kesediannya dengan santun. Yakin, deh, pada akhirnya, demi melihat kesungguhan kamu, beliau pasti bersedia meluangkan waktunya dengan segera.
Baca juga: 3 Rekomendasi Situs Mencari Jurnal Untuk Pejuang Skripsi
- Tipe Auto ACC
Kalau dapet dospem tipe ini, dijamin kamu happy banget, deh. Biasanya beliau mudah untuk memberikan ACC ke mahasiswa bimbingannya. Sayangnya, dapat pembimbing tipe ini bisa bikin senang di awal, tapi deg-degan di akhir.
Karena jadinya kita gak tau letak kesalahan kita di mana. Kalau begini, maka kamu harus saling-silang skripsi dengan tema yang juga sedang menyusun skripsi agar bisa saling memeriksa kesalahan dan gak mati kutu saat sidang nanti.
- Tipe Jadul
Dosen pembimbing tipe jadul adalah dosen yang maunya terima bimbingan dengan skripsi yang sudah dicetak –di zaman yang sudah serba digital ini.
Kalau begini, mau gak mau, ya kamu harus mengeluarkan dana ekstra untuk cetak skripsi dan menerima dengan hati yang lapang skripsimu dicorat-coret. Budgeting untuk skripsi jadi penting ketika dapat pembimbing dengan tipe seperti ini.
Baca juga: Atasi Dosen Gaptek ala Mahasiswa Unggul
- Tipe Nongki
Pembimbing tipe ini biasanya bikin kamu merasa ‘bimbingan rasa nongkrong sama bestie’ karena dosennya minta membimbing di kafe atau coffee shop kekinian, hehe. Biasanya ini terjadi kalau kamu dapat pembimbing millenial yang berjiwa muda.
Kelebihannya, pembimbing tipe ini biasanya seru dan suka sambil bercanda saat lagi membimbing. Kalau dapat pembimbing tipe ini jangan berharap untuk ditraktir, ya. Siapkan uang jajan sendiri atau bilang saja kamu tidak pesan. Jangan sampai kamu memaksakan padahal kantong kamu lagi pas-pasan, ya!
Nah, itulah lima tipe dosen pembimbing yang wajib diketahui oleh mahasiswa. Berbeda orangnya, pasti karakternya juga berbeda-beda. Perlakuan yang harus kamu berikan pun berbeda.
Namun, bagaimana pun tipenya, kamu harus rajin skripsian dan minta bimbingan, ya. Yuk bisa yuk! Semangat, SangSang Mates!
Baca juga: 3 Rekomendasi Perpustakaan di Jakarta Cocok Buat Weekend
Buat SangSang Mates yang butuh tips kuliah, tips belajar, dan info beasiswa, bisa banget kepoin artikel lainnya di websitenya KT&G SangSang Univ. Indonesia. Bukan hanya soal pendidikan, SangSang Mates juga bisa baca tema lainnya, seperti self improvement, entertainment, teknologi, kesehatan, dan lain-lain.
Penulis: Hana Farhani Maulida