Update

Collecting Behavior: Koleksi Photocard Mahal Oppa Berjuta-juta

5 min read

The New one of The Day

  • Apa itu fandom?   
  • Collecting behavior 
  • Mengapa collecting behavior sering terjadi di kalangan fan?

Heyho SangSang Mates!

SangSang Mates, kalian punya gak sih sosok fiksi/non fiksi yang kalian suka banget sampe barang yang berhubungan sama mereka tuh pengen banget kalian beli? Atau pas udah masuk fandom ada keinginan yang pokoknya harus banget ketemu mereka, koleksi semua barang barangnya, dan nonton konser mereka. 

Bahkan, rela gak jajan demi bisa nonton konser Oppa/Hyung dan rela gak jajan seminggu biar bisa beli photocard rare’ mahal-nya Oppa/Hyung. 

Nah, kegiatan mengoleksi ini disebut dengan collecting behavior atau perilaku mengoleksi. Pertanyaannya, kenapa sih kalau kita suka sama sesuatu baik itu fiksi/non fiksi, selalu ada urge to buy barang-barang yang berhubungan sama mereka? (ya walaupun gak selalu) 

Baca juga: Daripada Bengong Mending Belajar Digital Marketing Via Website Yuk!

Kenapa gak bisa gitu sekedar suka aja tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun? 

Tapi sebentar dulu guys, ternyata nih ya itu suatu hal yang wajar-wajar aja kok dilakukan seorang fan. Selain itu, ada sebabnya juga kok mereka bisa segitu impulsif nya untuk idolanya. 

Nah, di newsletter kali ini kita akan membahas mengenai collecting behavior atau perilaku mengoleksi

Tapi tapi, sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai collecting behavior, kita harus tau dulu apa itu fandom yang dari tadi disebut terus karena fandom ini lah yang menjadi subjek atas perilaku collecting behavior tersebut. Yuk kita bahas satu satu! 

Fandom itu apa, kak?

Secara garis besar, fandom adalah sekumpulan kelompok orang yang mempunyai ketertarikan atau minat yang sama. Bisa juga disebut sebagai komunitas penggemar atau fans (jamak). 

Minatnya sangat beragam, mulai dari minat di bidang olahraga (sepak bola, badminton dan lain-lain), musik (k-pop, j-pop, dan lain-lain), anime-manga, film, dan masih banyak lagi. Dilansir dari salah satu postingan di akun Instagram @wefanpsyou, penggunaan kata fandom ini sudah berkembang di kalangan fan olahraga di akhir abad 18. 

Setelah itu, penggunaan fandom ini berkembang dikalangan idola. Makanya sering banget liat di Twitter sekumpulan penggemar dengan latar belakang fandom yang berbeda-beda. Kalau fandom SangSang Mates, apa nih? 😀 

So, what’s about collecting behavior? 

Collecting behavior merupakan suatu aktivitas atau perilaku seseorang dalam mengoleksi barang yang dianggap bernilai baginya. Biasanya dorongan dalam mengoleksi barang ini yaitu karena kelangkaan dari barang tersebut. Jadi, semakin langka dan susah dicari suatu barang, semakin semangat buat dapetin barang itu! 

Terus apa hubungannya fandom sama collecting behavior, kak? Dan kenapa collecting behavior sering terjadi di kalangan fans?

Nah, collecting behavior ini mungkin aja bisa terjadi ketika kamu sudah nyebur  atau masuk ke dalam fandom tertentu. 

Kok bisa? Ya, bisa dong. Jika bertanya apa motivasi fan sehingga dapat terlibat dalam collecting behavior tersebut, psikologi membagi beberapa tipe motivasi, antara lain: 

  • Memenuhi perasaan pribadi 

Perasaan ini bisa berupa rasa bahagia, rasa bangga, dan lainnya ketika membeli & mengoleksi barang tersebut. “Alah, kertas doang kok segitunya sih?” “Buat apa beli album banyak banyak gak akan disetel juga”. Ya we never know sumber kebahagiaan seseorang datang dari mana. Tapi, yang perlu digaris bawahi adalah we shouldn’t judge anyone’s cup of tea.

  • Untuk investasi 

Bukan tanah, emas, atau barang branded lagi yang bisa diinvestasikan, photocard Oppa yang harganya bisa berjuta-juta itu juga bisa diinvestasikan, kok. Apalagi photocard rare’ yang banyak banget dicari. Semakin langka, semakin banyak yang mau, maka bisa semakin mahal juga harga jual photocard itu. The power of kertas ganteng Oppa Korea.

  • Hedonis 

Biasanya dilakukan hanya untuk kepuasan sesaat aja. Contohnya, tengah malem lagi gak bisa tidur terus scrolling si oren tiba tiba kepikiran checkout PC Oppa padahal ya gak pengen-pengen banget, yang penting senang dan gak ketinggalan tren. Ayo siapa yang kaya gini? Hahaha. 

  • Stimulasi sosial 

Ini terkait dengan rasa penerimaan di masyarakat sosial ketika membeli dan mengoleksi barang tersebut. Contoh dalam satu kasus, kamu merasa belum jadi bagian dalam fandom ketika kamu belum beli album idola kamu. Nah, fenomena ini yang disebut sebagai stimulasi sosial.

Baca juga: Film dan Series Indonesia Coming Soon Yang Wajib Ditunggu Pecinta Film

Tapi perlu diingat juga ya, dalam mengoleksi juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 

  • Mengoleksi tidak membuat kita stres. 

Yang tadinya cuma jadi hobi yang bikin kita seneng, malah jadi bikin stres karena barang yang diinginkan gak dapet-dapet. Kalau sesuatu yang tadinya membuat kita senang lalu berubah menjadi sebaliknya (stres), lebih baik segera ditinggalkan ya

  • Menyesuaikan kemampuan finansial alias jangan dipaksain.

Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi. Jangan sampai uang di ATM cuma cukup buat beli makan, tapi tetep maksain CO. Atau rela cuma makan indomie seminggu demi beli PC Oppa. Duh jangan ya, Mates ;D

Baca juga: 6 Cara Menjadi Orang yang Lebih “Baik”

Nah itu dia pembahasan mengenai collecting behavior. Apa SangSang Mates di sini juga mengoleksi barang tertentu? Kalau boleh tau SangSang Mates ngoleksi apa nih? Boleh jawab di kolom komentar ya! 

Jangan lupa like dan share tulisan ini ke teman-teman kalian!   

Penulis: Ferry Baihaqi


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *