Update

Belajar Decluttering Biar Gak Pusing!

4 min read

The New One of the Day

  • Apa itu decluttering?
  • Tips decluttering

Hai, SangSang Mates! 

Pernah gak kamu merasa kebingungan saat pilih baju, bahkan sampai kamu merasa nggak punya baju yang bisa dipakai. Padahal isi lemarimu sudah penuh banget.

Kemudian kamu pun memilih untuk membeli baju baru. Pernah? Atau mungkin kasus serupa dengan barang yang lain, misalnya tas, sepatu, atau pernak-pernik lainnya. Kalau kamu pernah mengalaminya, pasti pusing banget, ya. Kalau sudah begitu, mungkin ini saat yang tepat untuk kamu belajar decluttering.

Lemari penuh tapi merasa gak punya baju

Apa Itu Decluttering?

Istilah decluttering dipopulerkan oleh Marie Kondo yang menulis buku berjudul The Life-Changing Magic of Tidying UpDecluttering merupakan aktivitas untuk menyingkirkan barang-barang yang tidak memberikan manfaat dan menambah nilai dalam hidup. 

Selain itu, decluttering juga dapat didefinisikan sebagai upaya menyortir barang-barang yang dimiliki sesuai fungsinya. Hal ini bertujuan agar rumah menjadi rapi dan tertata sehingga nyaman ditempati. Kita pun tidak akan lagi merasa pusing mencari barang yang diperlukan. 

Dengan melakukan decluttering, kita dapat lebih mengapresiasi barang-barang yang dimiliki karena berhasil melepas barang yang sudah tidak berguna. Secara psikologis, kita pun akan merasa lebih damai dan tenang.

Baca juga: FOMO dan JOMO: Kamu Termasuk yang Mana?

Bagaimana Cara Memulainya?

SangSang Mates, memulai proses decluttering tidak perlu dilakukan dengan cara yang ekstrem. Decluttering merupakan proses bukan tujuan. Jadi, kamu bisa mengawalinya secara perlahan dan bertahap.

Lakukan secara perlahan dan bertahap

  1. Sortir barang mulai dari tempat favoritmu

Tempat favorit di sini bermakna tempat yang menjadi wilayah kekuasaanmu. Artinya, barang-barang yang ada di sana merupakan milikmu sendiri, misalnya kamar tidur, lemari, atau meja rias. Dengan begitu, proses menyortir dapat dilakukan dengan leluasa.

  1. Mulai dari yang paling terlihat

Selanjutnya, mulailah dengan kategori barang yang paling terlihat, paling menumpuk, atau paling banyak, seperti pakaian, make up, skin care, atau buku. Setelah itu, lanjutkan dengan barang lainnya. Minimalisir perasaan emosional yang melekat pada barang-barang tersebut.

Baca juga: Yuk, Mulai Green Life Style dengan Tumbler dan Rasakan Manfaatnya

  1. Simpan, donasikan, perbaiki, atau buang

Periksa kondisi barang-barang tersebut, lalu klasifikasikan ke dalam empat kategori.

 

Simpan, donasikan, perbaiki, atau buang? Tentukan!

  • Simpan

Jika kamu memilih memasukan barang ke kategori ini, pastikan barang tersebut dalam kondisi baik dan masih kamu butuhkan saat ini. 

  • Donasikan

Kamu perlu mendonasikan barang apabila barang tersebut masih dalam kondisi baik, tetapi kamu tidak lagi membutuhkannya. Donasikan kepada pihak yang lebih membutuhkan.

  • Perbaiki

Barang yang masih dibutuhkan, tetapi tidak lagi dalam kondisi optimal artinya perlu diperbaiki. Pastikan kamu dapat memperbaikinya sendiri, meminta bantuan orang lain, atau terdapat jasa servis yang bisa membantumu.

  • Buang

Jika barang tersebut sudah tidak layak digunakan, maka kamu harus membuangnya. Jangan sampai kamu hidup bersama sampah.

Baca juga: Yuk Tinggalin Perilaku Konsumtif Biar Hidup Lebih Seimbang

  1. Masukkan ke kotak khusus

Kotak khusus ini diperuntukkan bagi barang-barang kesayangan yang masih sulit untuk dilepaskan, biasanya berupa sesuatu yang menyimpan kenangan. Tidak perlu dipaksa jika memang masih belum rela. Meski demikian, berikan tenggat waktu untuk barang-barang tersebut. Setelah itu, masukkan ke empat kategori yang ada.

Misalnya kamu memberikan waktu satu bulan untuk sepatu kesayangan yang sebenarnya sudah tidak muat. Kamu menyimpannya karena merasa sepatu itu masih bagus ditambah itu adalah hadiah dari sahabatmu. Nah, apabila selama satu bulan kamu tidak menggunakannya atau bahkan memikirkannya. Maka kamu harus rela untuk mendonasikannya.

Relakan yang menyimpan kenangan

Baca juga: Jangan Terlalu Sering Memendam, Mari Kenali Emosi Dalam Diri Lewat Buku Agnosthesia 

  1. Jadikan decluttering sebagai rutinitas

Proses decluttering perlu dilakukan secara bertahap. Hal ini bertujuan agar kamu dapat menikmati prosesnya. Kamu dapat membuat jadwal rutin untuk melakukannya di antara waktu luangmu. Bisa dalam rentang waktu setiap bulan, per tiga atau enam bulan, atau pada waktu-waktu istimewa, misalnya menjelang hari raya.

Lakukan dan rasakan manfaatnya

Baca juga: Gaya Hidup Sehat dengan Konsumsi Makanan Sesuai Takarannya!

Jadi, apakah kamu sudah tertarik untuk melakukan decluttering? Lakukan sekarang juga dan rasakan manfaatnya. Aktivitas ini juga dapat menjadi sarana untuk lebih mengenal diri sendiri dan hidup lebih bahagia dengan merasa cukup terhadap barang-barang yang kamu miliki. Nggak lagi deh merasa pusing kalau mau pakai barang 😀

Kalau sudah begitu, waktu dan energimu bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal penting yang berguna untuk masa depanmu. Yay!

Untuk melihat artikel lainnya soal gaya hidup, edukasi, kesehatan, sampai hiburan SangSang Mates bisa kepoin website KT&G SangSang Univ Indonesia. Banyak banget informasi yang bermanfaat buat kamu!

Penulis: Hana Farhani Maulida


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *