The New One of The Day
- Pesan dalam film
- KKN di Desa Penari
- Cerita viral
- Pepatah/ peribahasa
Hai SangSang Mates, siapa yang udah nonton film “KKN di Desa Penari”? Film ini dinobatkan menjadi film horor termahal dengan biaya pembuatan sebesar 15 M, mahal banget gak tuh?
Film ini diambil dari cerita horror yang viral di twitter tentang kisah mistis selama KKN di desa tersebut. Perlu digaris bawahi bahwa cerita tersebut diceritakan bukan untuk menakuti tapi untuk diambil pelajarannya. Oleh karena itu, nama tokoh dan tempat yang disamarkan guna menghargai orang yang menceritakannya.
Menurut Wikipedia, KKN di Desa Penari adalah film horor Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Awi Suryadi dari skenario yang diadaptasi dari cerita viral oleh SimpleMan. Skenario adaptasi tersebut ditulis oleh Lele Laila bersama Gerald Mamahit. Film produksi MD Pictures ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha, dan Kiki Narendra. Film KKN di Desa Penari telah dua kali dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia yaitu pada 19 Maret 2020 dan 24 Februari 2022, tetapi keduanya dibatalkan karena pandemi Covid-19. Film ini ditayangkan mulai tanggal 30 April 2022.
Film ini banyak mengandung pesan terselip yang bisa dijadikan pelajaran agar kita lebih waspada di tanah orang. Apa aja pesan-pesan tersebut? Yuk kita bahas!!!
Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung
Pernah mendengar pepatah tersebut? Pepatah ini memilik arti di mana pun kita berada kita harus menghormati tata krama/kebiasaan/adat istiadat setempat. Menghormati bukan berarti mengikuti, namun agar kamu tahu apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Cerita dalam film maupun twitter menunjukkan beberapa mahasiswa tersebut tidak menunjukkan sopan santun. Padahal ketika di awal sudah diingatkan untuk menjaga sikap sebagai pendatang. Selain itu, beberapa tokoh dalam film juga tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang telah diberitahukan, sehingga pada akhirnya terjadi hal-hal yang sebenarnya tidak diinginkan.
Baca Juga: Kamus Bahasa Bocil Lotek
Silaturahmi itu meluaskan pikiran dan memperkaya sudut pandang
Menjaga silaturahmi
Silaturahmi merupakan jalan bagi kita untuk bisa mendapatkan informasi dan sebagai bentuk adaptasi terhadap masyarakat. Namun apa jadinya jika enggan bersilaturahmi. Cerita di film menunjukkan kurangnya komunikasi tokoh dengan penduduk setempat, padahal sebagai mahasiswa yang melakukan KKN sudah seharusnya mencari informasi yang akan mereka pakai untuk berkegiatan nantinya yang sesuai dengan lingkungan setempat. Dalam cerita versi twitter pun juga diceritakan dengan mereka yang minim sikap hormat terhadap masyarakat sekitar.
Baca Juga: 5 Tipe Orang Yang Perlu Kamu Hindari di 2023
Ringan Sama Dijinjing, Berat Sama Dipikul
Berat sama difficult
Semua akan terasa lebih ringan apabila dikerjakan bersama. Maka benar jika peribahasa di atas diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, semua akan terasa lebih ringan untuk dipikul karena dikerjakan secara berkelompok.
Dalam film tersebut, setelah kelompok mereka dihadapkan dengan masalah yang datang silih berganti, kesatuan mereka sebagai kelompok merenggang. Padahal, selama KKN hanya bisa mengandalkan kelompok sendiri agar masalah yang datang dapat teratasi karena dipikul bersama dan dicarikan jalan keluarnya.
Baca Juga: Memulai Kembali Setelah Sekian Lama Melupakan Skripsi
Pepatah atau pun peribahasa dimaksudkan untuk memberi nasihat atau saran terhadap generasi selanjutnya agar belajar dari kesalahan generasi sebelumnya. Pada film ini banyak hal-hal yang bisa SangSang Mates ambil untuk dijadikan pelajaran kedepannya.