The New One of The Day
- Sipakatau, Sipakelebbi, Sipakainge’
- Suku Bugis
- Prinsip Suku Bugis
- Pendidikan Karakter
Hai SangSang Mates, prinsip merupakan hal yang digunakan sebagai dasar untuk berpikir atau bertindak. Dasarnya, manusia bergerak atas nama prinsip dalam kesehariannya agar yang dilakukan sesuai apa yang diajarkan orang tua atau darimana dia belajar.
Prinsip yang dibawa oleh seseorang bisa berasal darimana saja, termasuk dari kesukuannya. Salah satu suku tertua di Indonesia, yaitu Suku Bugis telah turun temurun mewariskan prinsip-prinsip kehidupan sebagai bentuk pendidikan karakter sejak dini, salah satunya sipakatau, sipakelebbi, sipakainge atau dikenal dengan prinsip 3s.
Bagaimana prinsip-prinsip ini bisa menjadi pendidikan karakter? Yuk kita bahas lebih dalam mengenai prinsip 3s.
- Sipakatau
Sipakatau merupakan sifat memanusiakan manusia. Artinya, sebagai manusia kita harus saling menghormati, berbuat santun, dan tidak membeda-bedakan dalam kondisi apapun tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan kepada sesama manusia.
Hal ini tertuang juga pada sila ke-2 dan sila ke-3 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan Persatuan indonesia. Dalam hal ini, prinsip sipakatau diajarkan agar kita tidak memandang rendah siapapun itu, baik dari suku, agama, rasa dan golongan. Misal, sebagai orang bugis tidak boleh membeda-bedakan dalam berteman berdasar kesukuan saja, terlepas dari sifat dan perangai orang yang ingin dijadikan teman.
Baca Juga: Ini Dia Tips Agar Mudah Nentuin Judul Skripsi
- Sipakelebbi
Sipakalebbi merupakan sifat saling memuliakan atau menghargai. Sifat menghargai artinya manusia merupakan makhluk yang senang jika dipuji dan diperlakukan dengan baik dan layak. Dan sifat memuliakan memiliki arti sebagai larangan untuk melihat kekurangan yang ada pada diri orang lain.
Sifat ini termasuk soft skill yang sudah mulai terasa berkurang, ketika banyak yang ingin didengarkan pendapatnya, tapi kurang dalam mendengar pendapat orang lain bahkan cenderung mencari kesalahannya. Padahal banyak pelajaran yang bisa didapatkan dengan mendengar pendapat orang. Misal, ketika dalam suatu rapat pendapat kamu sudah didengarkan, sudah menjadi kewajiban juga untuk mendengar pendapat orang lain, karena bisa saja pendapat yang kita miliki masih jauh dari kata bagus ketimbang pendapat yang disampaikan orang tersebut. Kita bisa mendapat banyak insight dari pendapat orang lain untuk memperbaiki apa yang kurang dari pendapat kita.
Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional
- Sipakainge’
Sipakainge’ merupakan sifat saling mengingatkan sesama manusia. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang terkadang lupa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita untuk saling mengingatkan satu sama lain ketika mereka lupa.
Manusia adalah tempatnya kekurangan, keberadaan orang di sekeliling kita bisa menjadi reminder ketika kita lupa akan sesuatu. Misal, ketika pengisian formulir ternyata ada yang berkas yang kamu lupa dan tidak ingat apa yang harus dimasukkan untuk memenuhi syarat pemasukan berkas, disini kamu bisa bertanya kepada teman atau peserta lain agar kamu bisa ingat kembali berkas apa yang harus dimasukkan.
Baca Juga: Buat Portofolio Copywriter yang Keren dengan Cara Ini!
Selain itu, ini juga berlaku dalam rapat, ketika kamu sudah mengebu-gebu dalam menyampaikan pendapat dan ternyata rapat memiliki batas waktu penyampaian pendapat, ada teman yang bisa mengingatkan agar pendapatmu bisa segera diselesaikan karena masih banyak orang yang ingin berpendapat.
Prinsip 3s ini masih menjadi pedoman dalam bertindak atau berpikir orang-orang Suku Bugis atau orang yang mempelajarinya karena banyak prinsip yang masih relate dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip 3s dan nilai-nilai lainnya sebagai besar tertuang dalam pendidikan karakter. Jadi bisa dikatakan nilai dan prinsip budaya lokal masih memiliki kaitan erat dengan pendidikan karakter.