The New One of The Day
- Apa itu Autoimun
- Jenis-Jenis Penyakit Autoimun dan Gejalanya
- Penyebab, Faktor, dan Cara Pengobatan Penyakit Autoimun
Hai, SangSang Mates!
Kalo ngikutin berita konflik antara Will Smith dan Chris Rock di Oscar 2022, barangkali kalian penasaran perihal penyakit Alopecia Areata yang diderita oleh Jada Pinkett Smith sampai membuatnya kehilangan banyak rambut. Ternyata, penyakit yang didera Jada ini termasuk penyakit autoimun, loh! SangSang Mates penasaran, ‘kan? Kuy kita bahas lebih dalam tentang penyakit autoimun ini!
Mari kita bicara tentang penyakit autoimun
Seperti yang kita tau, sistem imunitas tubuh ini selalu menjaga tubuh kita dari penyakit dari virus, bakteri, dan kuman dengan mengeluarkan semacam protein bernama antibodi untuk memburu penyusup-penyusup ini. Tapi, penyakit autoimun justru bikin sistem imunitas tubuh penderitanya menganggap sel-sel tubuh yang sehat ini sebagai musuhnya.
Akhirnya?
Sistem imunitas akan mengeluarkan antibodi bukan untuk menyerang sumber penyakit, tapi untuk menyerang sel-sel tubuh, jaringan, sampai organ tubuh! Kebayang kan gimana rasanya tubuh kita sendiri diserang dari dalam?
Baca juga: Tips Rayakan Lebaran Tanpa Jadi Lebar-an
Ternyata autoimun pun banyak jenis dan gejalanya
Yups, penyakit autoimun punya banyak jenisnya, Saat ini, 80 penyakit tergolong sebagai penyakit autoimun, beberapa di antaranya selain Alopecia Areata adalah lupus, diabetes tipe-1, rheumatoid arthritis, penyakit Celiac, penyakit Crohn, psiorasis, penyakit Graves, dan Sindrom Sjogren.
Penyakit-penyakit autoimun ini punya gejala awal yang sama, antara lain nyeri sendi, kelelahan, ruam kulit, kerontokan pada rambut, sariawan, demam ringan, dan sulit berkonsentrasi. Autoimun sering disamain sama alergi karena gejala yang ditimbulkan hampir mirip, yaitu timbul ruam kulit. Padahal, kalo diperhatiin dari gejala-gejala lainnya, keduanya berbeda, loh! Karena itu, kalo timbul ruam kulit yang disertai dengan gejala lainnya, nggak ada salahnya kok kalian memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan gejala yang timbul adalah tanda alergi atau penyakit autoimun.
Baca juga: Rekomendasi Podcast Anak Muda Banget Buat Tambah Insight!
Yang bikin bahaya, penyakit autoimun bisa menimbulkan komplikasi seperti depresi, penyakit jantung, trombosis vena, hingga kerusakan syaraf dan organ! Hiiiy, pokoknya autoimun ini nggak bisa dianggap remeh, deh!
Baca juga: Ingin Beli Smartphone Gaming? Perhatikan 5 Aspek Ini!
Lalu, penyebab dan faktornya apa sih? Dan gimana pengobatan dan pencegahannya?
Sayangnya, saat ini para ahli belum bisa menemukan penyebab penyakit autoimun, tapi kita udah bisa tahu faktor apa saja yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit autoimun, seperti faktor genetik dari keluarga penderita penyakit autoimun, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan (obesitas), mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi sistem imunitas tubuh, terpapar bahan kimia, dan infeksi bakteri atau virus.
Baca juga: Roti Pokemon Di Korea Selatan Yang Bikin Heboh
Sedihnya, penyakit autoimun belum bisa disembuhin secara total, meskipun sudah ada pengobatannya, seperti mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen dan aspirin), obat anti-TNF, dan obat penekan sistem imunitas tubuh (kortikosteroid).
Ada kabar sedih buat ciwi-ciwi, karena sekitar 80 persen penderita penyakit autoimun berjenis kelamin perempuan berusia 15—44 tahun. Alasannya adalah adanya variasi dalam kromosom dan perubahan hormon yang terjadi pada perempuan. Tapi, kita masih bisa mengurangi risikonya dengan menjaga berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, mencegah infeksi tubuh, dan menjaga kadar vitamin D.
Baca juga: Kenalan Sama 3 Era Dinasti Kerajaan Korea Yang Sering Jadi Latar K-drama Saeguk
SangSang Mate bisa like, comment, dan share artikel ini ke temen-temen kalian, ya!