Update

Depresi Diawali Rasa Malas

2 min read

The New One of The Day

  • Gejala depresi
  • Apa itu anhedonia?
  • Ciri-ciri anhedonia
  • Penanganan depresi

Hai, SangSang Mates!

Pernah gak sih, ngerasa nggak semangat, nggak punya motivasi dalam menjalani hidup, dan merasa hidup datar aja? Bangun tidur terus makan, kerja, atau kuliah, terus pulang, gitu lagi gitu lagi. Kadang kalau udah malem tiba kita suka ngerasa sedih, overthinking tanpa sebab yang jelas, nangis tiba-tiba sampai nggak bisa tidur.

Baca juga: Organisasi Luar Kampus Buat Asah Skill yang Bisa Diikuti Mahasiswa

Jadi, salah satu gejala yang biasanya dialami oleh orang depresi itu adalah anhedonia. Apa itu anhedonia? Anhedonia adalah suatu kondisi kesehatan mental yang membatasi individu untuk menikmati kesenangan. Anhedonia ini cuma sebagai salah satu gejala aja, jadi nggak bisa dipakai buat patokan.

Baca juga: Jenis Makanan Yang Bisa Bantu Mengatasi Insomnia

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Diagnostic atau biasa disebut DSM-5 anhedonia ini hadir dalam berbagai penyakit. Tapi biasanya dikenal sebagai gejala utama depresi dan skizofrenia.

Simpelnya, ketika SangSang Mates merasa hidup datar aja, males buat interaksi sama orang, bahkan untuk makan aja SangSang Mates males,  kegiatan apapun yang dilakuin nggak bisa bikin diri SangSang Mates puas atau senang. 

Kalau sekarang SangSang Mates ngerasa kayak gitu, bukan berarti udah bisa dibilang depresi ya. Kenapa? Karena depresi itu hanya bisa didiagnosis sama tenaga profesional. Ciri-ciri dari anhedonia yaitu:

  1. Kurang excited saat melakukan sesuatu

Walaupun itu menyenangkan, biasanya orang dengan anhedonia ngerasa biasa aja dan nggak bisa bikin dirinya tambah semangat. 

  1. Susah buat mempertahankan kesenangan

Contohnya, yang biasanya makan satu mangkok Marugame Udon udah seneng tapi sekarang malah biasa aja. 

  1. Emosi nggak stabil

Penyebab munculnya respon kayak gitu ada kaitannya sama kerja otak. Jadi, orang dengan gejala anhedonia punya senyawa kimia berupa dopamin yang gak seimbang di dalam otaknya. 

Beberapa penelitian menunjukkan kalau misalnya penurunan dopamin bisa meningkatkan keparahan anhedonia Nah, dopamin sendiri adalah senyawa atau hormon yang bikin kita seneng. 

Artinya, kalau dopamin menurun akan cenderung susah buat seneng atau sulit merasakan bahagia. Akhirnya muncul perasaan malas dan nggak berenergi. 

Baca juga: Anti Grogi Public Speaking

  1. Terlalu banyak stres 

Nah, ini yang perlu diwaspadai. Stress itu sebenarnya wajar, loh. Akan tetapi, kalau stressnya sudah berkepanjangan hormon bakal menumpuk di otak kita dan menurunkan dopamin. Hal ini bisa menyebabkan bagian otak jadi mengkerut dan mengakibatkan kemampuan untuk mengatur suasana hati menyusut.

Baca juga: Kenali 5 Bahasa Tubuh Biar Presentasimu Makin Stand Out

Gejala anhedonia muncul karena stress berat yang bikin hormon dalam tubuh ga seimbang. Penanganannya jangan mendiagnosis diri sendiri tapi pergi ke psikolog, ya! Jaga kondisi kesehatan fisik juga penting, jangan sampai nggak makan, perbanyak minum air putih, dan konsumsi vitamin.

Baca juga: Stop Food Waste! Yuk, Kenali Pola Makan Berkelanjutan

SangSang Mates suka dengan tulisan ini? Berikan ekspresi SangSang Mates di kolom komentar dengan emoji yang tersedia,  ya!

Penulis: Oksha Nur


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *